Beneran mau dapet Hp dan Gadget laen secara gratis....Gabung aja di XPANGO. Nih alamtnya sudah tersedia...tinggal di klik sebelah sini. Kalo udah muncul tuh halaman Signup, tinggal diisi deh identitas diri kamu..ingat...harus sesuai, tidak boleh sembarangan...karena Hp/Gadget yang kamu minta akan dikirim ke alamat yang tertera disitu. Jadi jangan salah alamat ya....! Trus untuk kolom Referal ID isikan angka berikut "92532758"...jgn sampe kosong, karena akan bermasalah.
Kalo udah diisi, tinggal buka e-mail kamu....nah disitu akan ada e-mail dari XPANGO yang harus kamu klik untuk memverifikasi pendaftaran. Setelah itu kamu akan dibawa masuk ke halaman user. Silahkan pilih hot offer yang kamu mau, saran saya sih WORLDWINER. Selanjutnya baca sendiri di website XPANGO ya...!!!!!
Salam
Assalamu'alaikum wr.wb. Pembaca yang beriman terima kasih sudah mengunjungi blog ini. Semoga blog ini bermanfaat bagi yang berkepentingan.
Header Ad Banner
Jumat, 19 Agustus 2011
Selasa, 01 Februari 2011
Lima Barang Pengancam Kesehatan
Bahaya yang mengancam kesehatan ternyata ada di dalam rumah Anda sendiri. Apa saja?
Siapa sangka, barang-barang di rumah kita bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut daftar barang-barang tersebut, seperti yang dikutip dari Genius Beauty.
1. Talenan kayu. Hingga kini, benda ini masih menjadi barang yang selalu ada di dapur. Fungsinya sebagai tatakan saat memotong bahan-bahan mentah untuk di masak. Menurut John Oxford, peneliti dari Universitas London, sebuah talenan kayu dapat menyimpan ribuan bakteri penyebab penyakit. Sisa potongan makanan yang mengendap dapat membuat koloni bakteri baru dan mengendap di kayu. Bakteri tersebut akan menempel di setiap bahan makanan yang kita potong.
2. Talenan plastik. Seringkali digunakan untuk mengganti talenan kayu yang lebih tradisional. Tak semua talenan terbuat dari plastik yang aman. Bahan plastik bisa berbahaya jika tidak sengaja terkonsumsi. Pilihlah produk talenan plastik yang menjamin keamanan plastiknya. Jika Anda tak yakin, saat talenan sudah tergores, lebih baik ganti dengan yang baru.
3. Sikat gigi. Peneliti dari Universitas Manchester mengungkap bahwa sebanyak 10 juta bakteri bisa berkumpul di sikat gigi. Tak hanya itu, virus penyakit dan jamur bisa berkembang biak di sana. Para peneliti menyarankan Anda untuk mengganti sikat gigi 2-3 bulan sekali.
4. Handuk. Kondisinya kurang lebih sama dengan sikat gigi. Dan untuk menghilangkan bakteri yang berkumpul di dalamnya, perlu pemanasan hingga 90 derajat celcius.
5. Bantal. Bakteri yang berkumpul pada bantal bisa menyebabkan gangguan pernapasan, gatal-gatal dan demam. Professor Jean Amberline, dari British Society for Allergy menyarankan untuk mengganti sarung bantal secara teratur, serta mengganti bantal setiap 2 tahun sekali.
Siapa sangka, barang-barang di rumah kita bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut daftar barang-barang tersebut, seperti yang dikutip dari Genius Beauty.
1. Talenan kayu. Hingga kini, benda ini masih menjadi barang yang selalu ada di dapur. Fungsinya sebagai tatakan saat memotong bahan-bahan mentah untuk di masak. Menurut John Oxford, peneliti dari Universitas London, sebuah talenan kayu dapat menyimpan ribuan bakteri penyebab penyakit. Sisa potongan makanan yang mengendap dapat membuat koloni bakteri baru dan mengendap di kayu. Bakteri tersebut akan menempel di setiap bahan makanan yang kita potong.
2. Talenan plastik. Seringkali digunakan untuk mengganti talenan kayu yang lebih tradisional. Tak semua talenan terbuat dari plastik yang aman. Bahan plastik bisa berbahaya jika tidak sengaja terkonsumsi. Pilihlah produk talenan plastik yang menjamin keamanan plastiknya. Jika Anda tak yakin, saat talenan sudah tergores, lebih baik ganti dengan yang baru.
3. Sikat gigi. Peneliti dari Universitas Manchester mengungkap bahwa sebanyak 10 juta bakteri bisa berkumpul di sikat gigi. Tak hanya itu, virus penyakit dan jamur bisa berkembang biak di sana. Para peneliti menyarankan Anda untuk mengganti sikat gigi 2-3 bulan sekali.
4. Handuk. Kondisinya kurang lebih sama dengan sikat gigi. Dan untuk menghilangkan bakteri yang berkumpul di dalamnya, perlu pemanasan hingga 90 derajat celcius.
5. Bantal. Bakteri yang berkumpul pada bantal bisa menyebabkan gangguan pernapasan, gatal-gatal dan demam. Professor Jean Amberline, dari British Society for Allergy menyarankan untuk mengganti sarung bantal secara teratur, serta mengganti bantal setiap 2 tahun sekali.
Senin, 31 Januari 2011
Apa yang Dimaksud Jarak Tahun Cahaya?
Tanya: Misal jarak sebuah bintang berjuta-juta tahun cahaya jauhnya. Itu berarti peristiwa yang kita lihat saat ini adalah peristiwa yang terjadi berjuta-juta tahun lalu. Berarti ada kemungkinan pada detik ini di tata surya bintang X telah muncul planet yang berpotensi menyerupai Bumi. Apakah benar?
Jawab:
Benar. Jika kita melihat sebuah bintang di langit yang jaraknya 1 juta tahun cahaya, berarti yang kita lihat adalah sinar 1 juta tahun yang lalu. Tidak usah jauh-jauh, bintang terdekat dengan Bumi, yaitu
Matahari jaraknya 8 menit cahaya. Artinya jika kita melihat matahari akan terbenam di ufuk barat, sesungguhnya matahari sudah terbenam beberapa menit yang lalu.
Jika memang si bintang berjarak 2,5 miliar tahun cahaya, dan dari cahaya yang kita terima sekarang disimpulkan usia bintang tersebut 2 miliar tahun (2,5 miliar tahun yang lalu), maka pada detik ini, usia bintang tersebut adalah 4,5 miliar tahun.
Jika bintang tersebut bersuhu 5800 Kelvin dan memiliki planet-planet dengan konfigurasi seperti planet di tata surya kita, maka ada kemungkinan besar, di salah satu planet bintang tersebut saat ini ada kehidupan mirip dengan di Bumi. Sayangnya akan sulit dibuktikan karena jika makhluk di sana mengirimkan sinyal ke Bumi kita, sinyal tersebut akan tiba 2,5 miliar tahun mendatang.
Sabtu, 29 Januari 2011
'Crop Circle' di Sleman Masih 'Misteri'
Senin, 24 Januari 2011 | 14:23 WIB
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Sebuah pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter tercetak di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.
SLEMAN, KOMPAS.com - Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, makin ramai dikunjungi orang, menyusul ditemukaannya pola alur unik lingkaran di areal sawah, Minggu kemarin.
Belum ada otoritas di Sleman yang bisa menjelaskan fenomena yang oleh banyak kalangan diistilahkan crop circle, yakni pola pola lingkaran dengan akurasi cukup tinggi ini.
Sejak tadi pagi, Senin (24/1/2011) garis polisi
sudah dibentangkan di area. Namun rasa penasaran pengunjung membuat mereka juga banyak mendekat dan mencoba melongok dari dekat. Sebagian pengunjung lain naik ke Gunung Suru, bukit kapur di utara areal sawah guna melihat dari atas.
Mobil mobil stasiun televisi juga berdatangan guna keperluan siaran langsung. Jasa parkir yang dikelola warga panen karena pengunjung datang tanpa henti. "Kami belum tahu pihak mana yang yang paling berwenang menjelaskan. Ini mungkin yang pertama kali terjadi," kata Kepala Polsek Berbah AKP I Made Muliawan.
Diameter pola unik ini 50-70 meter dan mencakup luasan sawah 2500 an meter persegi
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Sebuah pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter tercetak di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.
SLEMAN, KOMPAS.com - Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, makin ramai dikunjungi orang, menyusul ditemukaannya pola alur unik lingkaran di areal sawah, Minggu kemarin.
Belum ada otoritas di Sleman yang bisa menjelaskan fenomena yang oleh banyak kalangan diistilahkan crop circle, yakni pola pola lingkaran dengan akurasi cukup tinggi ini.
Sejak tadi pagi, Senin (24/1/2011) garis polisi
sudah dibentangkan di area. Namun rasa penasaran pengunjung membuat mereka juga banyak mendekat dan mencoba melongok dari dekat. Sebagian pengunjung lain naik ke Gunung Suru, bukit kapur di utara areal sawah guna melihat dari atas.
Mobil mobil stasiun televisi juga berdatangan guna keperluan siaran langsung. Jasa parkir yang dikelola warga panen karena pengunjung datang tanpa henti. "Kami belum tahu pihak mana yang yang paling berwenang menjelaskan. Ini mungkin yang pertama kali terjadi," kata Kepala Polsek Berbah AKP I Made Muliawan.
Diameter pola unik ini 50-70 meter dan mencakup luasan sawah 2500 an meter persegi
Langganan:
Postingan (Atom)