Selasa, 01 Februari 2011

Lima Barang Pengancam Kesehatan

Bahaya yang mengancam kesehatan ternyata ada di dalam rumah Anda sendiri. Apa saja?

Siapa sangka, barang-barang di rumah kita bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut daftar barang-barang tersebut, seperti yang dikutip dari Genius Beauty.

1. Talenan kayu. Hingga kini, benda ini masih menjadi barang yang selalu ada di dapur. Fungsinya sebagai tatakan saat memotong bahan-bahan mentah untuk di masak. Menurut John Oxford, peneliti dari Universitas London, sebuah talenan kayu dapat menyimpan ribuan bakteri penyebab penyakit. Sisa potongan makanan yang mengendap dapat membuat koloni bakteri baru dan mengendap di kayu. Bakteri tersebut akan menempel di setiap bahan makanan yang kita potong.

2. Talenan plastik. Seringkali digunakan untuk mengganti talenan kayu yang lebih tradisional. Tak semua talenan terbuat dari plastik yang aman. Bahan plastik bisa berbahaya jika tidak sengaja terkonsumsi. Pilihlah produk talenan plastik yang menjamin keamanan plastiknya. Jika Anda tak yakin, saat talenan sudah tergores, lebih baik ganti dengan yang baru.


3. Sikat gigi. Peneliti dari Universitas Manchester mengungkap bahwa sebanyak 10 juta bakteri bisa berkumpul di sikat gigi. Tak hanya itu, virus penyakit dan jamur bisa berkembang biak di sana. Para peneliti menyarankan Anda untuk mengganti sikat gigi 2-3 bulan sekali.

4. Handuk. Kondisinya kurang lebih sama dengan sikat gigi. Dan untuk menghilangkan bakteri yang berkumpul di dalamnya, perlu pemanasan hingga 90 derajat celcius.

5. Bantal. Bakteri yang berkumpul pada bantal bisa menyebabkan gangguan pernapasan, gatal-gatal dan demam. Professor Jean Amberline, dari British Society for Allergy menyarankan untuk mengganti sarung bantal secara teratur, serta mengganti bantal setiap 2 tahun sekali.

Senin, 31 Januari 2011

Apa yang Dimaksud Jarak Tahun Cahaya?


Tanya: Misal jarak sebuah bintang berjuta-juta tahun cahaya jauhnya. Itu berarti peristiwa yang kita lihat saat ini adalah peristiwa yang terjadi berjuta-juta tahun lalu. Berarti ada kemungkinan pada detik ini di tata surya bintang X telah muncul planet yang berpotensi menyerupai Bumi. Apakah benar?

Jawab:

Benar. Jika kita melihat sebuah bintang di langit yang jaraknya 1 juta tahun cahaya, berarti yang kita lihat adalah sinar 1 juta tahun yang lalu. Tidak usah jauh-jauh, bintang terdekat dengan Bumi, yaitu

Matahari jaraknya 8 menit cahaya. Artinya jika kita melihat matahari akan terbenam di ufuk barat, sesungguhnya matahari sudah terbenam beberapa menit yang lalu.

Jika memang si bintang berjarak 2,5 miliar tahun cahaya, dan dari cahaya yang kita terima sekarang disimpulkan usia bintang tersebut 2 miliar tahun (2,5 miliar tahun yang lalu), maka pada detik ini, usia bintang tersebut adalah 4,5 miliar tahun.

Jika bintang tersebut bersuhu 5800 Kelvin dan memiliki planet-planet dengan konfigurasi seperti planet di tata surya kita, maka ada kemungkinan besar, di salah satu planet bintang tersebut saat ini ada kehidupan mirip dengan di Bumi. Sayangnya akan sulit dibuktikan karena jika makhluk di sana mengirimkan sinyal ke Bumi kita, sinyal tersebut akan tiba 2,5 miliar tahun mendatang.

Sabtu, 29 Januari 2011

'Crop Circle' di Sleman Masih 'Misteri'

Senin, 24 Januari 2011 | 14:23 WIB


KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Sebuah pola unik dalam lingkaran (crop circle) berdiameter sekitar 50 hingga 70 meter tercetak di areal persawahan di Desa Jogotirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (24/1/2011). Kemunculan pola tersebut menarik perhatian warga dari berbagai daerah untuk menyaksikannya langsung. Belum diketahui secara pasti penyebab fenomena ini.


SLEMAN, KOMPAS.com - Dusun Rejosari, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, makin ramai dikunjungi orang, menyusul ditemukaannya pola alur unik lingkaran di areal sawah, Minggu kemarin.

Belum ada otoritas di Sleman yang bisa menjelaskan fenomena yang oleh banyak kalangan diistilahkan crop circle, yakni pola pola lingkaran dengan akurasi cukup tinggi ini.

Sejak tadi pagi, Senin (24/1/2011) garis polisi

sudah dibentangkan di area. Namun rasa penasaran pengunjung membuat mereka juga banyak mendekat dan mencoba melongok dari dekat. Sebagian pengunjung lain naik ke Gunung Suru, bukit kapur di utara areal sawah guna melihat dari atas.

Mobil mobil stasiun televisi juga berdatangan guna keperluan siaran langsung. Jasa parkir yang dikelola warga panen karena pengunjung datang tanpa henti. "Kami belum tahu pihak mana yang yang paling berwenang menjelaskan. Ini mungkin yang pertama kali terjadi," kata Kepala Polsek Berbah AKP I Made Muliawan.

Diameter pola unik ini 50-70 meter dan mencakup luasan sawah 2500 an meter persegi

Senin, 13 Desember 2010


Pemanasan Global
Pelepasan Karbon dari Lautan Bertambah

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya mengurangi emisi gas rumah kaca di atmosfer harus segera dilakukan jika ingin menghindari percepatan pemanasan global dan perubahan iklim yang tidak terkendali. Potensi tersebut meningkat karena pelepasan gas rumah kaca dari laut terus bertambah.

Staf pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB, Alan F Koropitan, menjelaskan, air lautan di seluruh dunia berotasi terus-menerus dari perairan utara Bumi—antara lain Laut Atlantik—ke perairan selatan Bumi, seperti Laut Antartika.

”Dan, air laut di seluruh dunia menyerap karbon, baik karbon di dalam partikel yang masuk ke lautan maupun karbon yang ada di atmosfer. Karbon dalam partikel akan terdekomposisi menjadi karbon yang terlarut dalam air laut. Seluruh karbon terserap akan tersimpan dalam massa air laut lapisan dalam. Jika kondisinya normal, lebih banyak karbon yang diserap laut daripada yang dilepaskan,” kata Koropitan
di Belawan, Selasa (7/12).
Komposisi karbon dalam

atmosfer mencapai 45 persen dari total karbon di Bumi, tumbuhan di daratan 29 persen, dan laut 26 persen. ”Penelitian Global Carbon Project menunjukkan, indeks CO tersimpan di air laut turun dari 0,3 pada 1960 menjadi 0,25 (2008). Sebaliknya, indeks kandungan CO dalam atmosfer naik dari 0,41 pada 1960 menjadi 0,43 pada 2008,” kata Koropitan.

Hal itu disebabkan meningkatnya kecepatan air di Laut Antartika akibat pemanasan global yang menyebabkan pengangkatan massa air laut dalam ke permukaan laut meningkat sehingga pelepasan karbon semakin tinggi. Semakin banyak kandungan karbon di udara, semakin memanaskan atmosfer sehingga proses serupa semakin cepat.

”Solusinya hanya satu, yaitu mengurangi emisi karbon negara-negara maju. Mitigasi dengan mencegah pembukaan hutan baru, seperti REDD+, tidak akan menurunkan laju pelepasan karbon dari laut,” katanya.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa menyatakan, penurunan kemampuan laut menyerap karbon menjelaskan fakta mengapa laju pertambahan emisi gas rumah kaca meningkat dari 1,5 part per million (ppm) hingga 2 ppm per tahun pada 1990 menjadi 3,5 ppm per tahun pada saat ini. ”Karena laju pertambahan emisi gas rumah kaca semakin cepat, pada 2011 harus ada kesepakatan global menurunkan emisi. Entah dengan menyepakati tahap kedua Protokol Kyoto atau perjanjian baru penurunan emisi,” kata Fabby

Sumber :Kompas.com

Rabu, 11 Agustus 2010

Google Goggles


Google goggles merupakan aplikasi yang patut dimilki. Saat ini hanya ponsel ber-OS Android saja yang mendukung aplikasi ini.

aplikasi berguna sekali untuk keperluan kita, misalnya untuk mencari nama gedung, bangunan, barang-barang, dll. Cukup unduh aplikasi ini secara gratis dari Android Market. Setelah berhasil terpasang, akan muncul logonya berupa kaca mata 3D.
Untuk menjalankannya tinggal buka aplikasinya, secara otomatis akan mengaktifkan kamera ponsel. Selanjutnya tentukan target lalu jepret, tunggu sebentar untuk dipindai. Akhirnya keluar deh info mengenai gambar yang Anda foto tadi. Praktis kan!

Jumat, 27 Maret 2009

Lomba Mapel se-Jawa Tengah



Pada tanggal 2-18 Maret telah diadakan lomba mata pelajaran se-Jawa Tengah.Lomba ini memang rutin diadakan setiap tahun denga tujuan mencari siswa-siswi yang benar-benar pandai dan mencari bibit untuk lomba sain nasional.Seperti tahun-tahun sebelumnya lomba ini diadakan oleh Dinas Pendidikan Jawa Tengah dan bertempat di gedung LPMP(Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Jawa Tengah.

Tahun ini merupakan tahun yang ke-4 bagi lomba mapel tingkat SMK.Di ikuti oleh kurang lebih 245 peserta yang berasal dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu 70 siswa-siswi mengikuti lomba mata pelajaran bahasa Indonesia,70 siswa-siswi mengikuti lomba mata pelajaran bahasa Inggris,70 siswa-siswi mengikuti mata pelajaran Matematika Tekhnik,dan 35 siswa-siswi mengikuti lomba mata pelajaran Matematika Non-Tekhnik.Semua peserta diwajibkan masih mengikuti jenjang pendidikan kelas 12(kelas 3).

Lomba ini sendiri dibagi 3 tahapan, 3 hari pertama untuk lomba mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, 3 hari berikutnya untuk lomba mata pelajaran Matematika Tekhnik dan Non-Tekhnik, hari selanjutnya dilanjutkan lomba mata pelajaran tingkat SMA se-Jawa Tengah.


Setelah mengikuti seleksi di sekolah masing-masing,dilanjutkan dengan mengikuti lomba mata pelajaran se-kabupaten/kota dipilihlah 2 siswa/siswi(juara 1 & 2) sebagai calon peserta lomba mata pelajaran se-Jawa Tengah.Tentu saja persaingannya sangat ketat,karena harus mengungguli teman-teman sekolahnya sendiri lalu mengungguli teman-teman se-kabupaten yang berbeda sekolah.Siswa/siswi yang lolos lomba mata pelajaran se-kabupaten dengan guru pendamping selanjutnya diantar oleh Dinas Pendidikan kabupaten ke Semarang tepatnya di gedung LPMP Jawa Tengah.

Sesampainya di sana calon peserta lomba diwajibkan untuk mendaftarkan diri. Seluruh peserta yang sudah mendaftar memperoleh berbagai macam fasilitas misalnya jadwal kegiatan, tas, pensil 2B bolpoin, penghapus, penggaris, blocknote, kamar dan makan selama 3 hari menginap.

Setelah proses pendaftaran peserta diberi waktu untuk beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Pada hari itu juga peserta langsung mengikuti tes uji kompetensi yang berupa uraian. Pada hari kedua para peserta harus mengikuti lomba mata pelajaran yang berupa pilihan ganda. Nilai dari uji kompetensi & pilihan ganda dijumlahkan dan hasilnya dibagi dua. Dari hasil itu dipilih peringkat 10 besar. peserta yang masuk peringkat 10 besar harus mengikuti final pada hari itu juga. Dari final itu ditentukan juara 1,2,3 s.d. harapan 3.